SIAPA PUN YANG TERKENA, MAKA, IA AKAN DATANG BERSIMPUH MERENGEK DAN MENGHIBA UNTUK MENGHARAPKAN BALASAN CINTANYA....
Di Tanah Jawa, mulai
dari ujung barat sampai dengan timur, ilmu pelet yang satu ini tergolong ilmu
pengasihan tingkat tinggi yang konon sudah ada dan dikuasai oleh beberapa tokoh
sakti pada zamannya.
Jika kita mau merunut pada tutur yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, sejatinya, Ilmu Pelet Jaran Goyang ini bersumber dari cerita pewayangan yang sengaja digubah oleh para pujangga bermula, Ajian Jaran Goyang ini adalah milik Raden Kumboyono, tokoh sakti yang akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Resi Duma. Guru tata pemerintahan, sastra sampai dengan olah senjata bagi keluarga besar
Jika kita mau merunut pada tutur yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, sejatinya, Ilmu Pelet Jaran Goyang ini bersumber dari cerita pewayangan yang sengaja digubah oleh para pujangga bermula, Ajian Jaran Goyang ini adalah milik Raden Kumboyono, tokoh sakti yang akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Resi Duma. Guru tata pemerintahan, sastra sampai dengan olah senjata bagi keluarga besar
Bharata yang akhirnya
terpecah menjadi dua, keluarga Pandawa dan Kurawa.
Kisah Mahabarata
mencatat, Resi Duma yang demikian sakti serta ahli dalam strategi peperangan
ini mempunyai peran yang tidak kecil dalam hidup dan kehidupan keluarga besar
Bharat. Sampai pada akhirnya, Kresna, titisan Dewa Wisnu memberikan wejangan
khusus Bhagawad Gita kepada Arjuna, murid kesayangan Resi Duma dari keluarga
Pandawa ketika perang besar Bharata Yudha berlangsung.
Pada Mahabharata gaya
Jawa Resi Duma digambarkan sebagai sosok yang selalu berbuat, berkata dan
berpikir kurang baik dan selalu berusaha mencelakakan keluarga Pandawa. Berbeda
dengan Mahabharata gaya India, pada zamannya, tokoh yang satu ini merupakan
sosok panutan bagi seluruh penduduk negeri.
Ya... sebagai seorang
pendeta atau seorang pemuka agama, maka, secara umum ia merupakan sosok yang
seharusnya bisa menjadi panutan bagi para muridnya. Secara tegas dapat
dikatakan, pendeta adalah seorang guru yang bisa menuntun anak didiknya dan
masyarakat sekitarnya untuk menjadi lebih baik. Terlepas dari silang pendapat
tentang perilaku Raden Kumboyono atau Resi Duma, pada suatu cerita, ternyata,
ia memiliki suatu kisah cinta yang tak kalah menarik untuk disimak. Betapa
tidak, wajahnya yang tampan dan kesaktiannya yang di atas rata-rata manusia,
ternyata tak membuat Bhatara Guru atau Sang Hyang Jagad Girinata menyetujui
ketika Raden Kumboyono menyatakan keinginannya untuk menyunting putri semata
wayangnya sekaligus bidadari yang bernama Betari Wilutomo. Secara tegas,
Bhatara Guru menolak dan tidak memberikan restu terhadap hubungan Raden Kumboyono
dengan Betah Wilutomo.
Bukannya mundur, Raden
Kumboyono malah semakin nekat untuk membuktikan dan menunjukkan cintanya kepada
sang pujaan hati, Betari Wilutomo. Karena peringatannya diabaikan, akhirnya,
Sang Hyang Jagad Girinata pun marah dan mengeluarkan kata; "Kelakuan
Andika tidak mencerminkan watak manusia, tetapi lebih mirip kuda
sembrani!"
Sontak, langit berubah
mendung. Hitam, pekat, kental... sementara dedaunan dan bebungaan tertunduk
layu angin pun bertiup kencang seolah marah dan petir pun berlompatan sambung
menyambung, seiring dengan kejadian yang menakutkan itu tubuh Raden Kumboyono
pun berubah menjadi seekor kuda yang memiliki sepasang sayap — tiap kepakan
sayapnya menimbulkan pesona dan mampu membuatnya terbang secepat kilat.
Alih-alih benci atau jijik, cinta yang tumbuh di dalam hati Betari Wilutomo
sontak menjadi kian bekobar-kobar. Mulai detik itu, hati dan angannya selalu
membayangkan keperkasaan sang pujaan hati, Raden Kumboyono yang telah maujud
sebagai Kuda Sembrani. Tanpa rasa malu, Betari Wilutomo bersimpuh, merengek,
bahkan menghiba agar Raden Kumboyono mau membalas cinta tulusnya. Betapa tidak,
tak ada yang menyangka jika Raden Kumboyono yang telah maujud sebagai Kuda
Sembrani tersebut memiliki suatu aji pengasihan yang sangat dahsyat Ajian Jaran
Goyang,
Boleh dikata, sampai
dengan tulisan ini diturunkan, dalam dunia spiritual, kedahsyatan Ajian Jaran
Goyang ini seolah tak luntur dimakan waktu. Yang perlu diketahui adalah, ada
beberapa "model" baik di dalam mantra (pengamalan) dan tata laku dari
Ajian Jaran Goyang yang satu ini. Di Jawa Timur, mantra (pengamalan) Ajian
Jaran Goyang masih sebagaimana yang ada atau belum tercampur dengan pengaruh
agama Islam sedang model Ajian Jarang Goyang di Jawa Tengah, pengamalannya
mulai tercampur dengan pengaruh agama Islam (pada akhir pengamalan terdapat
kalimat, saking karsa lan penguasaning Gusti Allah) sementara, model-model
Ajian Jaran Goyang di Jawa Barat, dapat dikatakan sama dengan yang ada di Jawa
Tengah. Yakni, sudah tercampur dengan pengaruh
disini saya akan mengenalkan keris pusaka jaran goyang sekalian mantra aslinya untuk pelet terampuh dan tidak ada obatnya dabn hanya anda yang bisa mengobati si korban
mahar Rp. 350.000 bagi yang berminat silahkan sms ke nomer 089658536493
disini saya akan mengenalkan keris pusaka jaran goyang sekalian mantra aslinya untuk pelet terampuh dan tidak ada obatnya dabn hanya anda yang bisa mengobati si korban
mahar Rp. 350.000 bagi yang berminat silahkan sms ke nomer 089658536493